Kita hanyalah anak Adam, kita bukanlah apa-apa kecuali jumlah hari
Satu hari berlalu, maka sebagian darimu hilang pula
Untaian kata diatas sungguh dalam maknanya. Kita adalah manusia yang telah mengalami lahir dan pasti akan mengalami kematian.Selama masa hidup seseorang, kita akan menemui berbagai macam hal.
Kita akan bertemu dengan banyak orang-orang yang akan berarti dalam hidup. Yang pertama tentu saja adalah kedua orang tua kita. Mereka adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Ibu adalah orang yang melahirkan kita dengan taruhan nyawa ketika persalinan. Ibu adalah orang yang paling ikhlas kepada kita. Kedua orang tua kita mengajari kita banyak hal mulai dari nol.
Kemudian kita akan bertemu lagi dengan keluarga lainnya. Ada nenek dan kakek, paman dan bibi, sepupu dan kemenakan, dan banyak lagi.
Ketika kita beranjak dari bayi menjadi kanak-kanak, kita akan bertemu teman sebaya, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan selanjutnya.
Setiap orang yang hadir dalam hidup kita turut mengisi hari kita dengan berbagai perasaan.
Tidak kita sadari setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan.
Ada momen tertentu ketika tiba-tiba salah seorang dari mereka pergi atau tidak bertemu lagi karena terpisah ruang dan waktu. Setiap detik yang kita lewatkan maka kita akan semakin mendekat pada saat berpisah dengan mereka.
Jika kita sedikit merenung,, frasa pada awal tulisan ini memang sangat benar. Kita adalah jumlah waktu yang telah disediakan oleh Sang Pencipta. Semakin banyak waktu berlalu, maka semakin banyak juga hal yang akan hilang dari dirimu.
Kita akan kehilangan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berharga. Maka dari itu jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak berguna untuk diri kita agar tak ada penyesalan kemudian tentang waktu yang kita gunakan.
Satu hari berlalu, maka sebagian darimu hilang pula
Untaian kata diatas sungguh dalam maknanya. Kita adalah manusia yang telah mengalami lahir dan pasti akan mengalami kematian.Selama masa hidup seseorang, kita akan menemui berbagai macam hal.
Kita akan bertemu dengan banyak orang-orang yang akan berarti dalam hidup. Yang pertama tentu saja adalah kedua orang tua kita. Mereka adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Ibu adalah orang yang melahirkan kita dengan taruhan nyawa ketika persalinan. Ibu adalah orang yang paling ikhlas kepada kita. Kedua orang tua kita mengajari kita banyak hal mulai dari nol.
Kemudian kita akan bertemu lagi dengan keluarga lainnya. Ada nenek dan kakek, paman dan bibi, sepupu dan kemenakan, dan banyak lagi.
Ketika kita beranjak dari bayi menjadi kanak-kanak, kita akan bertemu teman sebaya, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan selanjutnya.
Setiap orang yang hadir dalam hidup kita turut mengisi hari kita dengan berbagai perasaan.
Tidak kita sadari setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan.
Ada momen tertentu ketika tiba-tiba salah seorang dari mereka pergi atau tidak bertemu lagi karena terpisah ruang dan waktu. Setiap detik yang kita lewatkan maka kita akan semakin mendekat pada saat berpisah dengan mereka.
Jika kita sedikit merenung,, frasa pada awal tulisan ini memang sangat benar. Kita adalah jumlah waktu yang telah disediakan oleh Sang Pencipta. Semakin banyak waktu berlalu, maka semakin banyak juga hal yang akan hilang dari dirimu.
Kita akan kehilangan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berharga. Maka dari itu jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak berguna untuk diri kita agar tak ada penyesalan kemudian tentang waktu yang kita gunakan.